Awalnya, sistem penamaan alamat IP menggunakan sistem host table. Di
dalam sistem ini, setiap komputer memiliki file host.txt yang berisi
daftar daftar alamat IP dan nama host yang terhubung ke internet. Karena
internet semakin berkembang, sistem host table tidak efektif mengatasi
permasalahan tersebut .
Akhirnya pada tahun 1984 Paul Mockapetris mengusulkan sistem database terdistribusi dengan nama
Domain Name System (DNS) yang dideskripsikan dalam RFC 882 dan 883. Sistem ini digunakan sampai sekarang pada jaringan khususnya Internet.
Pengertian DNS (Domain Name System)
Domain Name System (DNS) adalah Distribute Database System yang
digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di rangkaian
yang menggunakan TCP/IP. DNS merupakan sebuah aplikasi service yang
biasa digunakan di internet seperti web browser atau e-mail yang
menerjemahkan sebuah domain ke IP address.
Kelebihan DNS
1. Mudah, DNS sangat mudah kerana user tidak lagi disusahkan untuk mengingat IP address sebuah komputer, cukup host name.
2. Konsisten, IP address sebuah komputer boleh berubah, tapi host name tidak boleh berubah.
3. Simple, DNS server mudah untuk dikonfigurasikan (bagi admin).
Fungsi DNS
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan nama komputer menjadi IP address).
Kekurangan DNS
1. User tidak dapat menggunakan nama banyak untuk mencari nama domain baik di internet maupun di intranet.
Posted by hisham at 8:20 AM 0 comments
HOSTING
Hosting adalah jasa layanan internet yang menyediakan sumber daya
server-server untuk disewakan sehingga memungkinkan organisasi atau
individu menempatkan informasi di internet berupa HTTP, FTP, EMAIL atau
DNS
Domain Name System (DNS) merupakan sistem berbentuk database
terdistribusi yang akan memetakan/mengkonversikan nama host/mesin/domain
ke alamat IP (Internet Protocol) dan sebaliknya.
Struktur database DNS berbentuk hierarki atau pohon yang
memiliki beberapa cabang. Cabang-cabang ini mewakili domain, dan dapat
berupa host, subdomain, ataupun top level domain.
Domain teratas adalah root. Domain ini diwakili oleh titik.
Selanjutnya, domain yang terletak tepat di bawah root disebut top level
domain. Beberapa contoh top level domain ini antara lain com, edu, gov,
dan lain-lain. Turunan dari top level domain disebut subdomain. Domain
yang terletak setelah top level domain adalah second level domain, dan
domain yang berada di bawah second level domain disebut third level
domain, begitu seterusnya
Mesin
DNS bisa menggunakan Server OS Windows server yang dijadikan mesin DNS
atau sebuah Server dengan OS Linux dengan menjalankan daemon seperti
BIND (Berkeley Internet Name Domain) / DJBDNS yang sering digunakan,
hampir 75 % implemetasi DNS menggunakan BIND.
Ada tiga belas (13) root server utama yang disebar ke seluruh
dunia dan dibagi-bagi untuk melayani area negara tertentu, generic Top
Level Domain (gTLD) tertentu atau blok IP Address tertentu. Antara satu
root server ini dengan yang lain saling terhubung dan saling
memperbaharui datanya masing-masing (www.rootservers.org).
Cara Kerja DNS (Domain Name System)
Secara sederhana cara kerja DNS bisa dilihat pada gambar berikut ini:
DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada saat
client mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke server DNS.
Query adalah satu permintaan untuk resolusi nama yang dikirimkan ke
server DNS.
- Pada komputer Client, sebuah program aplikasi
misalnya http, meminta pemetaan IP Address (forward lookup query).
Sebuah program aplikasi pada host yang mengakses domain system disebut
sebagai resolver, resolver menghubungi DNS server, yang biasa disebut
name server.
- Name server meng-cek ke local database, jika ditemukan, name server
mengembalikan IP Address ke resolver jika tidak ditemukan akan
meneruskan query tersebut ke name server root server.
- Terakhir barulah si client bisa secara langsung menghubungi sebuah
website / server yang diminta dengan menggunakan IP Address yang
diberikan oleh DNS server.
Jika permintaan tidak ada pada
database, name server akan menghubungi server root dan server lainnya
dengan cara sebagai berikut :
- Saat
kita mengetikkan sebuah nama domain misalnya http://www.
kpk.cs.anti_koruptor.edu pada web browser, maka aplikasi http
(resolver)
akan mengirimkan query ke Name Server DNS Server local atau DNS Server
Internet Service Provider.
- Awalnya name server akan menghubungi server root. Server root tidak
mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP
Address server edu.
- Selanjutnya name server akan bertanya lagi pada server edu berpa IP
Address domain kpk.cs.anti_koruptor.edu. Server edu tidak mengetahui IP
Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server anti_koruptor.edu.
- Selanjutnya name server akan bertanya ke server anti_koruptor.edu
tentang IP Address kpk.cs.anti_koruptor.edu. Dan server anti_koruptor.edu hanya
mengetahui dan memberikan jawaban berupa IP Address server
cs.anti_koruptor.edu
- Selanjutnya name server akan bertanya ke server cs.anti_koruptor.edu
tentang IP Address kpk.cs.anti_koruptor.edu. Dan barulah cs.anti_koruptor.edu
mengetahui dan menjawab berapa IP Address domain kpk.cs.anti_koruptor.edu.
- Terakhir barulah computer client bisa secara langsung menghubungi
domain kpk.cs.anti_koruptor.edu dengan menggunakan IP Address yang diberikan
oleh server cs.anti_koruptor.edu.
- IP Address milik kpkcs.anti_koruptor.edu kemudian akan disimpan
sementara oleh DNS server Anda untuk keperluan nanti. Proses ini disebut
caching, yang berguna untuk mempercepat pencarian nama domain yang telah dikenalnya.